Liputan6.com, Jakarta – SUV listrik tiga baris, Hyundai Ioniq 9 akan segera hadir di pasar Amerika Serikat. Model dari pabrikan asal Korea Selatan ini direncanakan meluncur pada November 2024 setelah pengujian selesai.
Dilansir Electrek, Selasa (13/8/2024), sudah hampir tiga tahun sejak Hyundai memperkenalkan konsep SUV listrik tiga baris pertamanya. Konsep yang disebut SEVEN itu, kini diperkirakan akan menggunakan nama Ioniq 9.
Dengan angka 9, SUV listrik baru ini diharapkan memegang peranan lebih besar sebagai model andalan Hyundai.
Di AS, Hyundai menawarkan Ioniq 5, Ioniq 6, dan Kona Electric. Tetapi, SUV listrik yang lebih besar dapat membantunya meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Seperti halnya Ioniq khusus milik Hyundai, model ini diperkirakan bakal menggunakan platform E-GMP yang sama, menawarkan tiga baris tempat duduk, dan opsi powertrain serupa dengan Kia EV9.
Sementara itu, jika berkaca dari mobil konsep Hyundai Seven, mengadopsi desain eksterior modern yang sleek, bold, dan mengutamakan aspek aerodinamika kendaraan, di mana seluruh elemen kendaraan menyatu sempurna secara seamless–mulai dari ujung kap mobil hingga ke bagian belakang atap.
Roda kendaraan juga didesain sedemikian rupa untuk mengurangi hambatan udara dan meningkatkan aerodinamika kendaraan secara keseluruhan.
Hyundai Buka Peluang Bawa Mobil Listrik Inster Dijual di Indonesia
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) akan terus memperluas jajaran produk kendaraan listriknya di Tanah Air. Bahkan, jenama asal Korea Selatan ini, tengah membuka peluang untuk bisa membawa SUV listrik, Hyundai Inster dijual di Tanah Air.
Dijelaskan Chief Operating Officer PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto, perusahaan memang tengah melakukan studi untuk menilai kebutuhan sebuah SUV listrik untuk pasar Indonesia,
“Inster kita lagi studi, ada kemungkinan dibawa ke Indonesia. Tapi, tergantung pasar Indonesia, butuh atau tidak,” jelas pria yang akrab disapa Frans, saat bertemu media di Hotel Mercure, Jakarta Selatan.
Sementara itu, jika Hyundai Inster bisa dibawa ke Indonesia, memang akan sangat menarik jika bisa diproduksi lokal alias CKD. Hal tersebut, tentu saja akan menarik pasar yang lebih luas di dalam negeri.
“Kalau menarik tentunya lebih di CKD. Belum tentu Inster masuk, tapi kita juga tertarik untuk memasukan. Tergantung pasarnya,” tambah Frans.
Saat ini, Hyundai sendiri telah memiliki banyak line-up mobil listrik, dengan segmen harga yang berbeda-beda. Termasuk, untuk konfigurasi lima dan tujuh penumpang, dengan kisaran harga Rp 500 jutaan hingga di atas Rp 1 miliaran.
“Produk sekarang itu, kita sudah punya rentangnya, Kona sampai Ioniq 5 N. Kita punya kemampuan untuk buat produk di atasnya 5 N seharga Rp 1,3 miliar. Kita juga bisa buat di bawah Rp 500 juta, karena kemampuan pabrik baterai lokal. Jadi, ditunggu saja,” tukasnya.